Halaman

Sabtu, 23 Juli 2011

Materi kuliah zologi vertebrata: ZOOGEOGRAFI

Zoogeografi adalah cabang ilmu biogeografi yang mempelajari hal ihwal penyebaran hewan di muka bumi.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Zoogeografi
• Faktor Tekanan
Tekanan dapat disebabkan oleh padatnya populasi. Tersedianya makanan yang melimpah ruah dan ruang (teritorial) yang luas menyebabkan sebagian organisme melakukan migrasi (pindah) untuk menghindari kompetisi, terutama kompetisi intraspesies.
• Faktor Transportasi
Transportasi baik berupa transportasi darat, laut dan udara dapat menjadi sarana suatu kelompok hewan untuk menempati suatu wilayah baru. Misalnya melalui kapal laut, kelompok tikus dapat berpindah dari satu pulau ke pulau lain.
• Faktor Perdagangan Satwa
Jual beli satwa antar pulau atau antar benua merupakan salah satu penyebab terjadinya persebaran hewan di dunia.
• Faktor Rusaknya Habitat/ Ekosistem Asal
Rusaknya habitat/ekosistem asal dapat disebabkan oleh bencana alam (gunung meletus, banjir badang, angina putting beliung, dll). Dengan rusaknya habitat/ekosistem asal maka memaksa hewan yang selamat untuk mencari habitat baru.
• Faktor Tersedianya Makanan
Makanan yang semakin berkurang karena berbagai sebab dapat mendorong sebagian besar populasi bermigrasi untuk menghindari bencana kelaparan.
• Faktor Predator
Serangan dari populasi predator ganas dapat mendorong populasi mangsa untuk bermigrasi menjauh (menyelamatkan diri).
• Faktor Parasit
Parasit dapat menyebabkan sebagian populasi yang masih sehat bermigrasi menjauh.
• Faktor Penyakit
Penyakit ganas dapat menyebabkan wabah sehingga menyebabkan sebagian populasi yang sehat bermigrasi untuk menyelamatkan diri.
• Faktor Kompetitor
Saingan yang diperoleh dari populasi kompetitor yang terlalu kuat dan dominan menjadi pendorong populasi yang kalah bermigrasi menyingkir.
• Faktor Iklim
Perubahan iklim berkala yang sangat ekstrim mendorong populasi yang tidak mampu beradaptasi tetapi mempunyai daya jelajah yang sangat tinggi untuk bermigrasi ke daerah yang lebih sesuai untuk hidupnya. Misalnya pada daerah yang memiliki 4 musim, pada musim dingin, bangsa burung melakukan migrasi.
• Faktor Manusia
Eksploitasi habitat yang dilakukan manusia secara membabi buta seperti penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan rusaknya ekosistem suatu populasi. Hal tersebut memacu hewan untuk keluar dari hutan seperti ke perkampungan penduduk.
• Faktor Mencari Pasangan
Pada saat musim kawin, hewan jantan yang mengalami ekstrus (birahi) akan pergi ke tempat/ daerah yang terdapat hewan betina untuk melakukan kopulasi (perkawinan)
• Faktor Jembatan/ Teruzan
Jembatan penghubung antar pulau ataupun teruzan antar benua dapat menjadi sarana bagi hewan untuk melakukan migrasi terutama bagi hewan darat.
• Faktor Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, udara, maupun tanah. Pencemaran dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan yang berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan di daerah tersebut. Sehingga memacu hewan untuk mencari tempat yang tidak tercemar.
• Faktor Potensi Berbiak yang Tinggi
Daya dukung lingkungan pada daerah asal tidak memungkinkan hewan untuk berbiak secara optimal. Untuk itu, hewan akan mencari tempat baru yang mendukung untuk berbiak secara optimal.
• Faktor Ruang di Tempat Asal
Ruang/ daerah territorial di tempat asal yang semakin menyempit mendorong hewan untuk mencari daerah territorial yang lebih luas.
Menurut walace (1876) Zoogeografi terbagi menjadi:
1. NEOTROPICAL, Meliputi Mexico Selatan, tengah, dan Selatan Amerika, Chili, Brazilia, Barat India, dan Kepulauan Galapagos.
ex: Lhama, Armadilos, Kelinci, Kelelawar, Tinamous, Alpaca, Peccaries, Anteater, Reas, dan sebagainya.

2. ORIENTAL, Meliputi Srilangka, India, China Selatan, Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand.
ex: Orang Utan, Gajah, Babi, Kancil, Buaya, Ular, Kura-kura.

3. NEARCTIC, Meliputi Amerika Utara, Kanada, California, Greenland, dan Mexico Tengah.
ex: Kambing Gunung, Pronghornantelop, Caribou, Muskrat, Kalkun, Jungko, Tupai.

4. AUSTRALIAN, Meliputi seluruh daratan Australia, New Zealand, Papua New Guinea.
ex: Kanguru, Koala, Kuskus, Wombat, Tupai, Kasuari, Kiwi, Ular, Burung Emu, dan sebagainya.

5. PALEARCTIC, Meliputi Eropa, China bagian utara, Rusia, Afrika Utara, Prancis.
ex: Yedgehog, Beruang, Kijang, Ajag, Aneka Burung, Magpies, Moles, Robin

6. ETHIOPIAN, Meliputi daratan Afrika, Arab, Madagaskar, dan Mariatius.
ex: Gorila, Simpanse, Gajah Afrika, Badak, Singa, Kuda Nil, Zebra, Jerapah, Antelop, Unta, Elang, Lemur, dan sebagainya.

Persebaran Fauna Di Indonesia

Pembagian ini ada hubungannya dengan sejarah Geologi terbentuknya Kepulauan di Indonesia.
1. Indonesia Bagian Barat (Asiatis), meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
ex: Orang Utan, Gajah, Banteng, Kancil, Kerbau, Badak, Harimau, Kijang, Siamang, Tapir, Trenggiling, Jalak Bali, Merak, Buaya, Pesut, dan sebagainya.
• Antara Fauna Asiatis dan Austral-Asiatis dibatasi oleh: Garis Wallacea

2. Indonesia Bagian Tengah (Austral-Asiatis/ Peralihan), meliputi Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, Kepulauan Sangihe, Pulau Buru.
ex: Anoa, Babirusa, Biawak, Komodo, Kuda, Katak Pohon/ terbang, Burung Maleo, Kakatua Jambul Kuning, Nuri, Soa-soa, Rangkong, Tarsius, dan sebagainya.
• Antara Fauna Austral-Asiatis dan Australis dibatasi oleh: Garis Weber

3. Indonesia Bagian Timur (Australis), meliputi Papua, Kepulauan Aru, Pulau Seram
ex: Kasuari, Kakatua Jambul Merah dan Putih, Cenderawasih, Kanguru Pohon, Tikus dan Musang Berkantung, Kuskus, Walaby, Opsum, Nokdiak, Buaya dan sebagainya.

Istilah-istilah Tingkah Laku Fauna:
• Aboreal: Binatang yang mempunyai kebiasaan mencari makanannya di pepohonan
• Terestrial: Binatang yang mempunyai kebiasaan mencari makanannya di daratan/ tanah
• Nokturnal: Binatang yang mempunyai kebiasaan aktif pada malam hari
• Diurnal: Binatang yang mempunyai kebiasaan aktif pada siang hari
(dikutip dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar